Medan, BatakToday–
Menjelang tahun berakhir, Rumah Karya Indonesia menyelenggarakan Lake Toba Film Festival di Pantai Parmonangan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, 01-03 Desember 2017. Festival ini akan menjadi spirit baru dalam kehidupan perfilman Sumatera Utara.
“Banyak komunitas film di Sumatera Utara, tapi masih minim festival. Lake Toba Film Festival merupakan spirit baru bagi perfilman Sumatera Utara,” demikian diungkapkan Ori Semloko, Direktur Rumah Karya Indonesia yang sekaligus menjadi Manajer untuk festival ini.

Lake Toba Film Festival lahir dari proses panjang dalam perjalanan Rumah Karya Indonesia (RKI). Bukan tahun 2017 ini saja RKI menyelenggarakan kegiatan terkait perfilman, tahun 2015 lalu RKI telah menggelar Festival Film Pelajar Sumatera Utara, yang melibatkan sejumlah sekolah di Sumatera Utara. Dan pada tahun 2016, RKI juga menyelenggarakan festival film dengan tema prularisme dengan melibatkan sekolah-sekolah tinggi keagamaan di Sumatera Utara.
Lebih lanjut lagi Ori Semloko mengatakan, antusiasme generasi muda harus disambut dengan menyediakan media berupa festival, demi perkembangan perfilman di Sumatera Utara.
“Melihat antusias para generasi muda terkait film, diperlukan sebuah gawean festival bergengsi di Sumatera Utara, seperti Lake Toba Film Festival ini. Secara historis Sumatera Utara punya peranan penting dalam perkembangan perfilman di Indonesia. Hal itu harus diingat dan perlu dikembangkan lagi, sebagai salah satu upaya generasi muda dalam mengisi kemerdekaan,” terang Ori lebih jauh.

Untuk menarik antusias pengunjung pada Lake Toba Film Festival, yang mengusung tema “Seni, Budaya dan Lingkungan”, RKI sebagai penyelenggara akan memadukan kegiatan ini dengan panggung budaya dan perkemahan 1000 tenda.
“Di samping penganugerahan penghargaan bidang perfilman, kegiatan ini juga diisi dengan Nonton Bareng (Nobar), diskusi dengan tema “Film Sebagai Ruang Ekspresi, Film Berdaya Guna dalam peningkatan Ekonomi”, dan “Film Sebagai Media Perlawanan”. Hingga saat ini, Panitia Lake Toba Film Festival telah menerima Kategori Film Umum sebanyak 10 judul, Kategori Pelajar 10 judul. Film yang yang akan diputar pada festival ini beberapa diantaranya berasal dari Jakarta, Depok, Bogor, Bandung, Jogyakarta dan Sumatera Utara sendiri. Dipadukan dengan kemah film dengan konsep 1000 tenda dan sekaligus panggung budaya, membuat kegiatan ini akan semakin menarik. Pantai Lumban Parmonangan dijadikan lokasi festival, juga bukan tanpa tujuan, yaitu sebagai upaya untuk mendukung promosi wisata Danau Toba ke dunia internasional,” tutur Ori panjang lebar.

“Dengan hadirnya Lake Toba Film Festival, diharapkan akan membawa hal besar untuk perfilman Sumatera Utara, dengan tetap mempertahankan aspek edukasi melalui film, serta sebagai media perlawanan terhadap perusakan lingkungan,” pungkas alumni Sekolah Perfilman Jogyakarta ini. (rel/ajvg)